Rabu, 06 Februari 2013

Berbagai Dampak Masalah Kependudukan Perkotaan dan Pedesaan

BAB I A. Dampak buruk ledakan jumlah penduduk Ledakan penduduk menimbulkan dampak burukbagi kehidupan masyarakat terutama dalambidang sosial ekonomi. Pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat tidak sebanding dengan perkembangan ekonomi. Beberapa dampak buruk ledakan jumlah penduduk adalah sebagai berikut.  Semakin terbatasnya sumber-sumber kebutuhan pokok (pangan, sandang, dan papan yang layak). Akibatnya sumber-sumber kebutuhan pokok tersebut tidak lagi sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk.  Tidak mencukupinya fasilitas sosial dan kesehatan yang ada (sekolah, rumah sakit, tempat rekreasi) serta berbagai fasilitas pendukung kehidupan lain.  Tidak mencukupinya lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja yang ada. Akibatnya, terjadilah peningkatan jumlah pengangguran dan berdampak pada menurunnya kualitas social (banyak tuna wisma, pengemis, kriminalitas meningkat, dan lain-lain) B. Dampak buruk kepadatan penduduk yang tidak merata Tidak meratanya kepadatan penduduk di berbagai wilayah akan menimbulkan berbagai masalah,mencakup masalah sosial, budaya, ekonomi,dan politik. Dampak buruk akan diterima, baik olehdaerah berkepadatan tinggi maupun rendah.Wilayah berkepadatan tinggi, terutama adalahperkotaan dan daerah berkepadatan rendah biasanyaadalah pedesaan. Perhatikan dampak burukyang diterima kedua wilayah tersebut, melaluiuraian berikut ini! a. Dampak kepadatan penduduk yang tidak merataterhadap kehidupan sosial masyarakat 1. Dampak bagi daerah berkepadatan penduduktinggi (perkotaan)  Terjadi kelebihan tenaga kerja yang berakibatmunculnya pengangguran dan meningkatnyakriminalitas.  Terjadi masalah permukiman penduduk,yaitu munculnya permukiman kumuh.  Menyempitnya lahan pertanian, karena telah dialih fungsikan sebagai perumahan.  Tingkat pencemaran meningkat karena pengelolaan lingkungan yang kurang baik(permukiman terlalu padat, banyak permukiman kumuh/liar). 2. Dampak bagi daerah berkepadatan pendudukrendah (pedesaan)  Terjadi kekurangan tenaga kerja penggarap lahan pertanian, sehingga produktivitas pertanian menurun/ berkurang.  Pembangunan berjalan lebih lambat.  Wilayah tertentu menjadi daerah mati, karena sebagian besar penduduknya pindah ke daerah lain (perkotaan). b. Dampak kepadatan penduduk yang tidak merata terhadap pembangunan ekonomi Pembangunan ekonomi terkait dengan peningkatan taraf hidup penduduk. Artinya pendapatan per kapita harus meningkat dan bebas dari kemiskinan menurun. Bagaimana kepadatan penduduk memberi dampak bagi pembangunan ekonomi? 1. Dampak bagi daerah berkepadatan penduduk tinggi (perkotaan) Pembangunan ekonomi di wilayah berkepadatan tinggi, terutama perkotaan, dapat mengalami kendala. Hal itu terutama dipengaruhi oleh tingginya tingkat pengangguran dan kurangnya lapangankerja. Pembangunan ekonomi di wilayah perkotaan cenderung tidak merata. Peningkatan pendapatan penduduk perkotaan tidak merata. Tingkat pendapatan untuk pengusaha dan pekerja tetap relative mendukung peningkatan kesejahteranan. Namun mereka yang bekerja di sektor informal dan terlebih para pengangguran, crnderung terus terpuruk dibawah garis kemiskinan. Masyarakat miskin di perkotaan meningkat terutama akibat bertambahnya pengangguran.Sebagai contoh, catatan BPS tahun 2005 menyebutkan jumlah penduduk yang bekerja tetap dalam 6bulan hanya bertambah 1,2 juta orang (dari 93,7juta menjadi 94,9 juta), yang berarti menambah jumlah penganggur sebesar 600 ribu orang. 2. Dampak bagi daerah berkepadatan penduduk rendah (pedesaan) Pembangunan ekonomi di wilayah berkepadatan rendah, terutama pedesaan dapat mengalami kendala terutama akibat kurang produktifnya wilayah itu. Penyebabnya adalah kurangnya tenaga penggarap lahan atau kurangnya kegiatan ekonomi yang dilakukan penduduk selain bertani.Sebagai contoh, pada Maret 2008, BPS mencatat bahwa sebagian besar (63,47 persen) penduduk miskin berada di daerah perdesaan. c. Dampak kepadatan penduduk yang tidak merata terhadap pembangunan politik Kehidupan politik ternyata juga dipengaruhi oleh kepadatan penduduk. Sebagai contoh, di Indonesia, penentuan wakil rakyat di DPR, didasarkan pada jumlah penduduk. Jumlah penduduk juga menentukan layak tidaknya suatu daerah melaksanakanPemilihan Kepala Daerah (pilkada). 1. Dampak bagi daerah berkepadatan penduduktinggi (perkotaan) Wilayah dengan jumlah penduduk tinggi relative lebih beruntung. Selain memenuhi syarat untuk melaksanakan pilkada, keterwakilan rakyat di DPRjuga relatif besar. Namun, kepadatan yang tinggi juga rawan terhadap tingginya tingkat perbedaan pendapat dan aspirasi dalam politik. 2. Dampak bagi daerah berkepadatan penduduk rendah (pedesaan) Wilayah dengan jumlah penduduk sedikit, cenderung kurang terwakili aspirasinya. Hal itu karena semakin sedikit jumlah penduduk maka semakin sedikit wakilnya. Kurang terwakilinya aspirasi,sering kali berdampak pada tingkat perkembangan wilayah itu.Dengan demikian wilayah berkepadatan tinggi maupun rendah, memiliki potensi masalah berkaitan dengan kondisi politik suatu negara. C. Dampak buruk terjadinya migrasi Migrasi memengaruhi perubahan jumlah penduduk suatu wilayah. Selain itu, migrasi juga membawa dampak yang besar dalam kehidupan, baik dampak positif maupun negatif.Dampak positif yang menguntungkan di antaranya adalah hal-hal berikut.  Terjadi transfer ilmu, teknologi, dan budaya,baik dari kota ke desa ataupun dari negara lain.  Terjadi ikatan yang kuat antara dua daerah.  Terjadi pemerataan taraf ekonomi.  Ketersediaan tenaga kerja di suatu daerah dan proses pembangunan berjalan lancar. Meskipun migrasi membawa dampak positif, namun dampak negatif yang muncul sangat perlu diwaspadai.Dampak negatif muncul terutama jika terjadi tingkat migrasi yang tidak seimbang (antara migrasi masuk dan migrasi keluar). Dampak negative juga dapat muncul jika terjadi berbagai masalah kependudukan lain terkait dengan berlebihannya jumlah urban di suatu kota. Beberapa dampak negative migrasi antara lain, sebagai berikut. 1. Pembangunan suatu daerah terhambat dan produktivitas menurun karena minimnya tenaga kerja produktif. Misalnya:  lahan pertanian terbengkalai karena tenaga produktifnya berurbanisasi;  orang beramai-ramai menjadi TKI, sementara yang tinggal di desa hanya tenaga-tenaga tidak produktif sehingga terjadinya kekurangan tenaga kerja di daerah tersebut. 2. Muncul masalah kepadatan penduduk di daerah tujuan migrasi dan berdampak pada masalah perumahan. Misalnya, muncul banyak permukiman kumuh. 3. Muncul masalah pengangguran yang berdampak pada meningkatnya kriminalitas. Contoh:  banyak orang datang ke kota tanpa bekal keterampilan sehingga tidak mendapatkan pekerjaan;  kota yang dituju sudah tidak memerlukan tenaga kerja tambahan. 4. Timbul berbagai masalah kependudukan. Misalnya, krisis hubungan antarnegara karena masalah keimigrasian (tenaga kerja, imigrangelap, dan sebagainya) atau masalah hubungan berbagai etnis di daerah urban. D. Dampak rendahnya kualitaspenduduk Berbagai permasalahan kualitas penduduk Indonesiadi bidang pendidikan, kesehatan dan tingkat pendapatan berkaitan satu sama lain dan tidak terpisahkan. Perhatikan ilustrasi berikut ini!  Rendahnya tingkat pendidikan seseorang mengurangi kesempatannya untuk bekerja pada bidang berpenghasilan tinggi. Misalnya, seorang tenaga profesional disyaratkan memiliki tingkat pendidikan minimal D1-S1. Sebaliknya seseorang berpendidikan rendah umumnya hanya bisa diterima sebagai tenaga kasar bergaji rendah. Akibatnya, orang tersebut hanya mampu hidup dengan tingkat ekonomi rendah.Tingkat ekonomi yang rendah membuatnya tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga,juga tidak mampu menyekolahkan anaknya.  Rendahnya tingkat kesehatan seseorang membuatnya tidak produktif. Kurang produktifnya seseorang juga dapat menjadi penyebab menurunnya tingkat pendapatan. Secara keseluruhan, rendahnya kualitas penduduk suatu negara menghambat pembangunan. Negara-negara maju didukung oleh masyarakat berpendidikan tinggi, memiliki kesehatan dan kesejahteraan yang baik, dan tingginya tingkat pendapatan.Sebaliknya negara berkembang dengan kualitaspenduduk rendah akan mengalami hambatandalam kegiatan pembangunan. BAB II Penanggulangan Masalah Kependudukan Agar masalah kependudukan tidak semakin parah, harus dilakukan berbagai penanggulangan,baik yang bersifat regional maupun nasional. A. Upaya mengatasi ledakan jumlahpenduduk Permasalahan akibat ledakan jumlah penduduk terutama dialami oleh negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal itu terjadi karena Negara berkembang ternyata memiliki pertumbuhan penduduk lebih tinggi dibandingkan negara maju. Persentase pertumbuhan penduduknya lebih dari 2%dan termasuk kriteria tinggi.Untuk mengurangi permasalahan akibat kelebihan jumlah penduduk tersebut, perlu dilakukan pengendalian. Apakah bentuk pengendaliannya? Pertumbuhan penduduk, jumlah penduduk,dan kepadatan penduduk berhubungan erat denganproses reproduksi manusia. Maka, usaha pengendalianterutama ditujukan kepada mereka yangmasih bisa memiliki anak. Di Indonesia berbagaiusaha yang dapat ditempuh melalui dua programutama yaitu program Keluarga Berencana dan pendidikankependudukan. a. Program Keluarga Berencana (KB) Program Keluarga Berencana (PKB) berarti pengaturankelahiran untuk mencapai sebuah keluargaideal. Keluarga ideal terdiri atas ayah, ibu, dandua orang anak.Saat ini Keluarga Berencana (KB) menjadi upayauntuk mengendalikan jumlah dan pertumbuhanpenduduk. Tujuan utama penyelenggaraan ProgramKeluarga Berencana (PKB) adalah:  mengendalikan pertumbuhan penduduk denganmenurunkan angka kelahiran; dan  meningkatkan kesejahteraan ibu, anak, dan masyarakat. Pada perkembangan terakhir, landasan pelaksanaanKB adalah sukarela dan rasa tanggung jawab.Oleh karenanya dilakukan dorongan perlahandan penerangan hingga masyarakat mencapaitingkat kesadaran. Dorongan dan penerangan terutamabagi pasangan usia subur (usia 15-45 tahun).Dalam menggalakkan PKB dilakukan kampanyeGerakan Keluarga Berencana (GKB). Gerakan Keluarga Berencana merupakan salahsatu kegiatan pokok dalam upaya mencapai keluargasejahtera. Gerakan Keluarga Berencana jugadiarahkan untuk mengendalikan laju pertumbuhanpenduduk dengan cara penurunan angka kelahiran(Ingatlah kembali uraian tentang upaya mengatasi ledakanpenduduk pada bab sebelumnya). Penurunan angka kelahiran tersebut bertujuanuntuk mengejar tercapainya keseimbangan antarapertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomisehingga terwujud suatu keluarga sejahtera.Gerakan Keluarga Berencana (GKB) telah mampumendorong masyarakat untuk mengikuti programKeluarga Berencana (KB). Hal itu ditandai dengan munculnya KB Mandiri, Lingkaran Biru KB,serta Lingkaran Emas KB. b. Pendidikan kependudukan Pendidikan kependudukan ditempuh dengan membekali sejumlah ilmu kependudukan kepada masyarakat. Tujuan pembekalan ilmu kependudukan terutama agar terbentuk sikap baru tingkah laku reproduksi dalam masyarakat. Tingkat pendidikan memengaruhi pengetahuan,keterampilan, dan perilaku seseorang. Semakintinggi tingkat pendidikannya, seseorang tentu semakin baik menyikapi kepentingan pengendalian kepadatan penduduk dalam suatu negara. Sikap baik tentu akan tercermin dalam perilaku yang baikpula, yaitu dengan memberikan dukungan terhadap pengendalian jumlah penduduk. Bentuk dukungan tersebut misalnya mengatur kelahiran dan membatasi jumlah anak. Negara dengan jumlah penduduk terkendali tentu memiliki taraf hidup yang lebih tinggi. Jadi, pengetahuan dinamika penduduk yang kamu pelajari dalam sub bab ini berguna bagimu untuk lebih mengetahui berbagai permasalahan kependudukandan cara mengatasinya. Kamu juga sudah dapat memikirkan apa yang dapat kamu sumbangkan sebagai warga negara terkait dengan masalah kependudukan tersebut. c. Berbagai usaha lain Di samping melaksanakan Gerakan Keluarga Berencana (GKB) dan pendidikan kependudukan di berbagai jenjang sekolah, pemerintah dan pihak pihak tertentu juga menempuh berbagai usahalain. Berbagai usaha pendukung tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.  Meningkatkan produksi pangan untuk mengatasi kekurangan bahan pangan (misalnya denganintensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi pertanian);  Membangun sarana dan prasarana pendidikan yang jumlahnya sebanding dengan jumlah pendudukusia sekolah.  Meningkatkan jumlah fasilitas sosial dan kesehatan(rumah sakit, puskesmas, dan poliklinik).  Meningkatkan jumlah lapangan kerja sehingga sebanding dengan jumlah penduduk usia kerja. C. Penanggulangan masalah migrasi dan kepadatan penduduk yang tidak merata Kamu telah mengetahui berbagai dampak migrasi.Meskipun tidak sedikit dampak positif yangdiberikan oleh kegiatan migrasi, berbagai permasalahan juga timbul dan menjadi sangat menganggubagi suatu daerah atau negara.Berbagai hal perlu dilakukan untuk menangani permasalahan akibat migrasi penduduk. a. Usaha pengurangan kegiatan urbanisasi Salah satu kegiatan migrasi yang membawa banyak masalah adalah urbanisasi. Oleh karenanya,urbanisasi harus dikurangi dan dikendalikan.Usaha yang dilakukan untuk menanggulangi masalah urbanisasi antara lain berikut ini. 1. Melakukan pemerataan pembangunan Untuk mengurangi urbanisasi perlu dilakukan peningkatan pembangunan di pedesaan. Pembangunan yang dilakukan meliputi penyediaan sarana prasarana serta berbagai fasilitas (kesehatan,pendidikan, hiburan, dan lain-lain). 2. Meningkatkan produktivitas lahan pertanian Peningkatan produktivitas lahan pertanian terutamadi pedesaan, antara lain dilakukan melalui intensifikasi pertanian. 3. Meningkatkan kualitas penduduk Peningkatan kualitas penduduk dilakukan melalui peningkatan keterampilan penduduk. Dengan keterampilannya diharapkan mereka dapat memanfaatkan sumber daya alam atau potensi di lingkungannya dengan lebih maksimal. Contoh: member keterampilan pada para ibu dan remaja atau merintis industri rumah tangga. 3. Penyebaran industrialisasi Pembangunan pusat industri di daerah daerahuntuk menyerap tenaga kerja setempat. 4. Mengimbau para urban Mengimbau para urban agar tidak memberikan iming-iming kehidupan kota (yang belumtentu enak) atau mengajak saudara, teman, dansanak saudaranya untuk berurbanisasi. b. Usaha mengatasi akibat urbanisasi di kota Jika kota terlanjur penuh dengan kaum urban,hal-hal khusus perlu dilaksanakan untuk membuatkota menjadi lebih nyaman. Misalnya:  Menertibkan permukiman kumuh (di pinggiranrel KA, bantaran sungai, taman-taman kota,dan sebagainya);  Memukimkan kembali penduduk di daerah kumuh ke tempat yang layak. Misalnya dengan membangun perumahan rakyat yang murahatau rumah susun;  Mengurangi kepadatan kota, misalnya dengan melaksanakan transmigrasi umum. Berbagai usaha yang ditempuh untuk mengatasi masalah migrasi terkait erat dengan penanggulangan masalah akibat kepadatan penduduktidak merata. Bagaimanapun, masalah migrasi dankepadatan penduduk tidak merata merupakan dua masalah yang saling berkaitan satu sama lain. D. Penanggulangan rendahnya kualitas penduduk Kualitas penduduk Indonesia dapat berkembang baik, bila ditunjang dengan pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan sumber dayamanusia ditekankan pada terciptanya kualitas penduduk yang maju dan mandiri. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas penduduk Indonesia, terutama tingkat pendidikan, kesehatan,dan pendapatannya. a. Upaya mengatasi rendahnya tingkat pendidikan Beberapa upaya mengatasi rendahnya tingkat pendidikan penduduk, antara lain:  mencanangkan program wajib belajar 9 tahunsejak Mei 1994;  mengadakan proyek belajar jarak jauh (UniversitasTerbuka);  memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi;  mencanangkan program orang tua asuh;  melakukan penyempurnaan kurikulum, pembaruan metode, serta media pengajaran;  meningkatkan kualitas guru dengan mengadakanLatihan Kerja Guru (LKG) dan MusyawarahGuru Mata Pelajaran (MGMP); serta  mengadakan program-program untuk meningkatkanminat baca dan belajar masyarakat, misalnya:mendirikan perpustakaan di berbagai daerah, juga mengadakan perpustakaan keliling,koran masuk desa, dan lain-lain.  b. Upaya mengatasi rendahnya tingkat kesehatan Berbagai upaya mengatasi masalah rendahnya tingkat kesehatan di Indonesia, antara lain:  mengadakan perbaikan gizi masyarakat;  mengadakan penyuluhan tentang kesehatangizi dan kebersihan lingkungan;  pencegahan dan pemberantasan berbagaipenyakit menular;  membangun sarana-sarana kesehatan seperti:Puskesmas, Balai Kesehatan Ibu dan Anak(BKIA), dan Rumah Sakit; dan  meningkatkan peran serta masyarakat melauiPosyandu (Pos Pelayanan Terpadu) sejak 1983.Posyandu memberikan pelayanan kesehatanmelalui ibu-ibu PKK tingkat RW/Kelurahanyang telah dibina oleh petugas kesehatan. c. Upaya mengatasi rendahnya tingkat pendapatan Berbagai upaya yang dapat dilakukan untukmengatasi rendahnya tingkat pendapatan penduduk,antara lain sebagai berikut.  Pengembangan pertanian dengan diversifikasidan industrialisasi pertanian sehingga dapat meningkatkanhasil setiap pekerja.  Membuka lapangan kerja baru dan memperluaslapangan kerja.  Penerapan sistem Upah Minimum Regional(UMR) bagi perusahaan yang mempunyaipekerja.  Pelaksanaan jaminan sosial tenaga kerja.  Meningkatkan taraf pendidikan bagi penduduk.  Merangsang kemauan berwiraswasta. Berbagai upaya yang telah disebut di atas ternyatasangat membantu terjadinya peningkatankualitas penduduk Indonesia. Meskipun kualitaspenduduk Indonesia belum setinggi di Negara-negaramaju, peningkatan tersebut sangat jelasterlihat.Misalnya, dalam bidang pendidikan peningkatankualitas terlihat dengan menurunnya jumlahpenduduk yang buta huruf dan semakin banyaknyajumlah penduduk yang tamat sekolah SDhingga SMA, juga Perguruan Tinggi. Bahkan padamasa sekarang tidak sedikit orang Indonesia yang melanjutkan ke pendidikan lanjut (S2) baik di dalammaupun luar negeri. Kualitas kesehatan dan tingkat pendapatan penduduk Indonesia pun semakin meningkat dariwaktu ke waktu. Misalnya:  menurunnya tingkat kematian bayi dari tahunke tahun;  meningkatnya harapan hidup penduduk;  menurunnya angka kemiskinan; dan lain-lain.

2 komentar:

  1. Makasih, ni yang lama q cari-cari !!!!!

    BalasHapus
  2. makasih atas infonya sangat membantu sekali dlm mengerjakan tugas

    BalasHapus

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info