Sabtu, 12 Mei 2012

Administrasi Pembangunan setidaknya terdiri dari beberapa bidang, yaitu politik, ekonomi, sosbud, hankam Administarasi pembangunan merupakan proses pengendalian usaha (administarasi) oleh negara atau pemerintah untuk merealisir pertumbuhan yang direncanakan ke arah suatu keadaan yang diangap lebih baik dan kemajuan di dalam berbagai aspek kehidupan bangsa. ( Bintoro Tjokroamidjojo) Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Administrasi Pembangunan Ada berbagai aspek yang saling mempengaruhi dalam Administrasi Pembangunan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Aspek Politik Pentingnya Pembangunan Politik • Benang merah dari pembangunan politik adalah kedaulatan di tangan rakyat. • Di negara berkembang seringkali muncul kelabilan politik • Labilnya politik suatu negara (akibat dari ekstrimitas sipil/militer) dapat menghambat pembangunan Tujuan Pembangunan Bidang Politik 1. Meningkatkan komitmen nasional agar mengutamakan kepentingan nasional 2. Menyusun program pembangunan nasional yang bebas dari kepentingan politik 3. Meyakinkan tidak adanya satu lembaga konstitusional yang terlalu dominan, melalui mekanisme “checks and balances” 4. Mencegah timbulnya satu partai politik 5. Adanya oposisi yang membangun politik yang sehat 6. Meningkatkan kreativitas dan inovasi di bidang politik untuk mempercepat pembangunan nasional 7. Meningkatkan pendidikan politik melalui partai, bermuara pada pemilihan aspires politik yang sesuai keinginan rakyat. Pendekatan administrsi pembangunan terkait erat, saling berhubungan dan saling mempengaruhi keadaan dan proses perkembangan politik, ekonomi, sosial dan lain-lain. Hubungan itu dapat saling bertentangan, hubungan yang netral ataupun hubungan yang saling mendukung. Berbagai aspek politik yang mempunyai pengaruh timbal balik dengan administrasi pembangunan adalah sebagai berikut: 1. Filsafat hidup bangsa atau filsafat politik kemasyarakatan dari suatu negara tertentu. Hal ini juga berhubungan dengan interdepensi antara sistem politik yang dianut dengan administrasi pembangunan. 2. Komitmen dari pada elite kekuasaan juga disebut dalam konteks lain sebagai elite pemerintahan terhadap proses pembangunan, dan kesediaannya menerima pendekatan yang sungguh-sungguh terhadap usaha yang saling berkait antara berbagai segi kehidupan masyarakat. 3. Masalah yang berhubungan dengan kestabilan politik. Dengan adanya kestabilan politik diharapkan proses pembangunan dapat berjalan lebih baik 4. Perkembangan bidang politik ke arah pemberian iklim politik yang lebih menunjang usaha pembangunan 5. Hubungan antara proses politik dan proses administarasi serta antara kaum politik dengan birokrasi 6. Aspek hubungan politik luar negeri atau bahkan perkembangan politik di luar negeri yang sering merupakan aspek politik yang penting pengaruhnya terhadap administrasi pembangunan. Ideologi politik sangat perlu karena sebagai dasar berpijak pembentukan suatu negara, untuk pembentukan suatu kesatuan politik bangsa tersebut dan usaha menuju pembinaan bangsa.Banyak ilmuwan berpendapat bahwa adanya hubungan antara pola kekuasaan yang berlaku di suatu negara yang tercermin dalam sistem politiknya, dengan pelaksanaan tugas pembangunan negara. Hanya sebagai ilustrasi di sini dikemukakan pendapat dari Esman yang membagi pola kekuasaan suatu negara dalam lima tipe yaitu: 1. Oligarki konservatif 2. Sistem kepartaian yang kompetitif dan berorientasi kepentingan golongan 3. Sistem partai massa yang dominan 4. Golongan militer pembangunan yang otoriter 5. Kekuasaan komunis totaliter Dengan memberikan lima tipe itu dapat diperkirakan pengaruhnya terhadap berbagai variabel dalam perkembangan masyarakat. Misal tipe ke 2 memberikan peluang yang tinggi untuk artikulasi kepentingan masyarakat dan kegiatan dalam partisipasi politik masyarakat, tetapi rendah dalam kemungkinan dikembangkannya prioritas yang sungguh-sungguh dalam kebijaksanaan sosial dan ekonomi. Aspek politik yang perlu mendapat perhatian adalah seberapa besar sistem maupun praktek pemerintahan memberikan peluang bagi proses dministrasi hingga mampu memberikan sumbangan dalam proses politik. Aspek politik luar negeri dan politik ekonomi suatu negara berpengaruh pula atas seberapa besar terbuka atau tidak terbukanya serta arah hubungannya negara tersebut dengan negara lain. Administrasi dapat berorientasi ke dalam atau ke luar misalnya dalam bidang perdagangan luar negeri, penanaman modal hubungan perekonomian dan lainnya. 2. Aspek Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu bagian dari proses perkembangan sosial, politik, psikologi, kebudayaan, administrasi dan ekonomi yang disebut pembangunan atau modernisasi. Negara-negara yang baru berkembang pada umumnya memberikan prioritas yang tinggi terhadap pembangunan ekonomi.Hal ini disebabkan karena perbedaan yang menyolok dalam tingkat pertumbuhan antar negara adalah bidang ekonomi materiil.Demikian pula kebutuhan-kebutuhan yang mendesak daripada negara-negara tersebut adalah meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Keadaan ekonomi yang meningkat, diharapkan akan memberikan keesmpatan yang lebih baik untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan di bidang lain. Jika kebijaksanaan dan program pembangunan ekonomi dapat dirumuskan (dengan peralatan analisa ekonomi dan berdasarkan analisa ekonomi yang tepat) maka diperlukan suatu administrasi pembangunan yang mampu merealisir tujuan dan kebijaksanaan tersebut menjadi kenyataan. Di lain fihak pertumbuhan ekonomi yang sehat akan memberikan pengaruh yang baik terhadap keadaan, pembinaan serta kemampuan administrasi pembangunan. Aspek ekonomi lain yang penting perlu diberi perhatian dalam proses pembangunan adalah adanya stabilitas ekonomi yang dinamis. Hal ini juga perlu diperhitungkan dalam administrasi pembangunan.Administrasi yang mendukung pembangunan berarti pula usaha yang dapat menciptakan serta menjaga suatu kondisi ekonomis yang relatif stabil untuk memungkinkan pelaksanaan administasi pembangunan guna merealisir program pembangunan selanjutnya.Dalam melakukan peranannya sebagai unsur penggerak pembangunan pemerintah dapat campur tangan langsung dalam berbagai kegiatan ekonomi.Kecenderungan ini adalah bahwa pemerintah mengurus, membina dan memiliki secara langsung berbagai usaha kegiatan ekonomi.Hal ini dimaksudkan untuk dapat mempelopori kegiatan-kegiatan ekonomi dalam masyarakat. Antara lain dengan penggunaan peranan dari perusahaan negara, bank pembangunan dan institusi keuangan. Aspek hubungan antara ekonomi dan administarsi pembangunan yang penting lainnya adalah meningkatkan pengertian dan pengetahuan dari birokrasi pemerintah dalam sikap serta pengambilan keputusannya terhadap hubungan ekonomi yang dasar dan yang penting bagi pertumbuhan ekonomi. Hubungan antara aspek ekonomi dan administrasi pembangunan terlihat secara jelas dalam sistem perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang dianut oleh suatu negara. 􀁹 Ekonomi merupakan bidang yang mendapatkan perhatian khusus di negara-negara berkembang, karena: 􀁹 Pandangan tentang welfare state 􀁹 Ketertinggalan ekonomi merupakan ketertinggalan yang paling mencolok 􀁹Oleh karena itu pembangunan negara berkembang biasanya menempatkan pembangunan ekonomi sebagai prioritas pembangunan 3. Aspek Sosial-Budaya Berbagai aspek sosial budaya perlu mendapatkan perhatian dalam administrasi pembangunan. Seperti juga aspek kehidupan yang lain, proses pembangunan terjadi karena saling menunjangnya pembinaan berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat atau bangsa. Bahkan proses pembangunan yang sebenarnya haruslah merupakan perubahan sosial-budaya. Pembangunan supaya menjadi suatu proses yang dapat bergerak maju sendiri tergantung kepada manusia dan struktur sosialnya. Jadi bukan hanya yang dikonsespsikan sebagai usaha pemerintah belaka. Pembangunan tergantung dari suatu proses emansipasi diri. Dan bahwa partisipasi kreatif dalam proses pembangunan menjadi mungkin karena proses pendewasaan. Aspek sosial budaya yang perlu mendapat perhatian dalam administrasi pembangunan adalah sebagai berikut: 1. Hambatan kulturil apakah yang sesuai dengan basis kulturil tertentu sesuatu masyarakat yang merupakan hambatan bagi suatu proses pembangunan atau usaha pembaharuan. Hal ini merupakan dasar bagi para administrator yang berkepentingan untuk mengadakan prubahan ke arah modernitas. 2. Motivasi apakah yang perlu untuk pembaharuan atau pembangunan yang perlu perhatian dalam administrasi pembangunan. 3. Bagaimanakah sikap-sikap golongan dalam masyarakat terhadap usaha pembangunan. 4. Berbagai masalah sosial budaya yang menonjol dan memerlukan perhatian administrasi pembangunan. Sebagai hambatan kulturil dapat dikemukakan adanya tradisi tertentu, termasuk tradisi religius (ini bukan berarti agama) .Dalam hal ini termasuk pula ciri, nilai manusia dan bahkan sikap hidup masyarakat yang bersifat tradisionil dan tidak menunjang pembangunan.Tradisi religius sedikit dijelaskan, bahwa pertama hal ini bukan menyangkut doktrin agama tetapi tradisi kehidupan golongan manusia penganut suatu agama. Sebab seringkali dengan cara pemahaman atau penonjolan kembali prinsip keagamaan tertentu dapat merubah tradisi religius menjadi sesuatu yang memang penting bagi inovasi dan modernisasi. Menurut Dr. Sudjatmoko, ciri dan nilai manusia atau masyarakat tradisionil dan usaha perubahan terhadap ciri manusia dan masyarakat modern diberikan dalam suatu gambaran sebagai berikut: Masyarakat Tradisionil memiliki ciri sebagai berrikut: 1) Terikat pada tempat asal 2) Orientasi pada status 3) Hubungan pribadi 4) Loyalitas primordial ( agama, golonagn, suku dan keluarga) 5) Organisasi kecil-kecil 6) Orientasi terhadap waktu lampau 7) Berganrung pada nasib 8) Hubungan dengan alam menyesuaikan 9) Terhadap kekuasaan : hierarkis 10) Kebudayaan Ekspresif Sedangkan masyarakat modern memiliki ciri sebagai berikut: 1) Mobilitas 2) Orientasi hasil prestasi 3) Hubungan non pribadi, atas dasar masalah 4) Loyalitas pelingkup ( negara, kedinasan, profesi) 5) Organisasi non pribadi, ikatan kepentingan dan berorientasi pada tujuan 6) Persoalan yang ditimbulkan manusia dapat diatasi oleh manusia 7) Hubungan dengan alam menguasai, setidak-tidaknya mengatur 8) Kebudayaan progresif Pembangunan tergantung dari suatu proses emansipasi diri dalam lingkungan sosial. Dan bahwa partisipasi kreatif dalam proses pembangunan menjadi mungkin karena proses pendewasaan. Aspek lain yang dapat lebih menjamin administrsai pembangunan adalah pengetahuan dan penggunaan berbagai faktor dan proses pendorong perubahan. Di dalam administrasi pembangunan aspek sosial-budaya perlu diperhatikan, terutama hendak melancarkan kebijaksanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan yang bersifat baru, misalnya dalam mengintrodusir tata cara pengolahan baru di bidang pertanian, tata cara pengorganisaisan masyarakat desa, orientasi pendidikan, program keluarga berencana, adaptasi terhadap teknologi dan sebagainya. Administrasi pembangunan hendaknya dapat pula memberikan perhatian dan berusaha menanggapi ke arah suatu konsiliasi keseimbangan dalam perkembangan masyarakat tersebut. 4. Aspek Perkembangan Ilmu Teknologi dan Lingkungan Fisik Administrasi pembangunan juga mempunyai kaitan yang erat dengan pengembangan ilmu dan teknologi. Administrsi pembangunan perlu memberikan sarana administrasi yang memungkinkan pertumbuhan ilmu dan teknologi.Seringkali administrsi pemerintah tidak memberikan cukup perhatian dan penghargaan kepada tenaga-tenaga ilmu dan penelitian. Dalam rangka proses pembangunan, maka perlu diusahakan berbagai pengetahuan dan teknologi dari dalam dan luar negeri.Salah satu hal yang penting dalam rangka hubungan perkembangan ilmu dan teknologi dengan administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi dapat merupakan sumber yang penting dalam proses perumusan kebijaksanaan dan pelaksanaan pembangunan. Dengan demikan kebijaksanaan negara atau pemerintah memberi perhatian terhadap prospek masa depan, berdasar perkembangan ilmu dan teknologi. Perumusan kebijakan dengan demikian didasarkan juga atas sumbangan dari disiplin ilmu. Administrasi pembangunan juga perlu memberikan perhatian terhadap pengembangan sumber-sumber alam, pemanfaatan dan pemeliharaan lingkungan hidup. Pembangunan pada dasarnya adalah usaha yang akan mempengaruhi dan merubah potensi sumber-sumber dan keadaan lingkungan hidup. Masalah lingkungan hidup yang utama bagi banyak negara-negara baru berkembang adalah justru ketiadaan pembangunan, tekanan-tekanan penduduk dan kesempatan kerja, serta masih dapat dimanfaatkannya berbagai potensi sumber-sumber pembangunan.Tetapi dalam menghubungkan segala sesuatu itu perlu diberikan perhatian kepada efek-efek negatif dalam pelaksanaan dan pengolahannya.Demikian pula kelestarian dan usaha pemeliharaan sumber-sumber alam dan lingkungan hidup serta pemanfaatan yang dapat dirasakan untuk generasi yang mendatang. 5. Aspek Institusionil Aspek institusionil berkaitan erat dengan aspek-aspek yang diuraikan di atas.Karena pembinaan dan pengembangan aspek institusionil yang perlu diperhatikan dalam administrasi pembangunan meliputi pembinaan institusi politik, institusi ekonomi, institusi sosial, pendidikan dan lain-lain. Proses pembaharuan dan pembangunan juga merupakan suatu proses pembinaan institusi di dalam masyarakat yang baru dan bahkan mungkin penghapusan institusi masyarakat yang lama. Pengembangan institusi merupakan bagian dari proses pengembangan sosial yang lebih luas. Proses itu bukan saja akan terbina atau terhapusnya suatu institusi, tetapi jika sering terjadi perubahan dari pada unsur institusi misalnya saja di bidang institusi keluarga besar menjadi keluarga inti. Ekonomi uang sebagai suatu institusi juga bertambah meluas, sehingga ekonomi serba dua menjadi masa lampau. Perhatian administrasi pembangunan terhadap aspek institusionil ini adalah dalam pembinaan institusi baru untuk dapat lebih mendukung proses pembaharuan dan pembangunan. Dalam proses pembangunan sebagai suatu proses perubahan sosial secara menyeluruh, dirasakan penting sekali peranan organisai tertentu yang mampu mengintrodusir, memelihara, bahkan mempertahankan pembaharuan sosial maupun fisik. Dengan itu berarti kemampuan organisasi tersebut untuk mendapatkan dukungan dan hubungan dengan lingkungannya bagi penyebaran pembaharuan tersebut kepada lingkungan masyarakat lainnya.Oleh karena itu timbullah pemikiran para ahli untuk mengembangkan dan membangun institusi seperti itu.Pembangunan institusi ini dimaksud sebagai perencanaan, penyusunan institusi suatu organisasi baru atau yang diperbaharui, yang meliputi perubahan nilai, fungsi, teknologi fisik dan sosialnya. Demikian pula untuk membina dan mengembangkan hubungan yang diperlukan dari lingkungannya.Pembangunan institusi ini dijadikan alat untuk mendorong perubahan ke arah kemajuan yang lebih dikehendaki. Metodologi yang dikembangkan utnuk pembangunan institusi dilakukan melaui pengembangan dan berfungsinya variabel-variabel dari institusi tersebut.Variabel-variabel itu adalah kepemimpinan, doktrin, program, sumber-sumber dan struktur intern.Pengembangan variabel tersebut diterapkan dalam rangka hubungan institusi tersebut dengan lingkungannya.Perhatian terhadap wilayah analisa administrasi yang dikembangkan terutama oleh Milton Esman ini mendapatkan gema yang meningkat akhir-akhir ini. (Bintoro Tjokroamidjojo, 1985: 69) 6. PEMBANGUNAN BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN Sejalan dengan dihapuskannya Dwi Fungsi ABRI, telah terjadi perubahan-perubahan paradigma, redifinisi, restrukturisasi dan reinterpretasi terhadap peran dan fungsi TNI. TNI hanya menjadi institusi pertahanan yang lebih profesional dalam menghadapi ancaman terhadap keamanan negara dari luar. Pemisahan Polri dan struktur organisasi ABRI diharapkan lebih profesional dalam menangani masalah keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) seperti terjadinya berbagai konflik sosial di daerah. Kasus konflik di Petemon, Karang Genteng Kota Mataram, Kec. Kilo Dompu dan Kota Raba Kec.RasanaE Bima yang membahayakan integritas Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat penanganannya telah memasuki tahapan penyelesaian. Konflik horizontal tersebut telah dapat diredam dan pihak-pihak yang terlibat konflik baik secara sukarela maupun difasilitasi oleh pemerintah terlihat semakin bertekad untuk menciptakan perdamaian di wilayah mereka. Seiring meningkatnya kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah-daerah pasca konflik, kegiatan pembangunan dan perekonomian semakin meningkat. Sasaran pembangunan pertahanan dan keamanan pada tahun 2005 adalah untuk menyiapkan kekuatan pertahanan terpadu terutama diwilayah perbatasan laut kepulauan Lombok, Sumbawa dan sekitarnya, disamping itu konflik horizontal yang muncul antar desa di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat terselesaikan secara cepat dalam suasana damai. ARAH KEBIJAKAN Kebijakan yang akan ditempuh dalam pembangunan pertahanan dan keamanan tahun 2005 adalah sebagai berikut : 1. Membangun dan memelihara kekuatan keamanan yang mampu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat daerah Nusa Tenggara Barat dan meningkatkan sistem penyelidikan dan penyidikan dalam kerangka penegakan hukum; 2. Memperluas dan meningkatkan kualitas kerjasama antar aparat keamanan di daerah dalam rangka meningkatkan stabilitas keamanan daerah serta berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan stabilitas nasional 3. Mewujudkan stabilitas keamanan dan Ketertiban yang partisipatif sesuai dengan nilai dan kearifan lokal. 4. Mewujudkan stabilitas sosial yang bertumpu pada ketahanan mental dan berorientasi pada wawasan kebangsaan bagi terwujudnya rasa nasionalisme. 5. Meningkatkan pembinaan dan pemberdayaaan masyarakat. 6. Mewujudkan stabilitas ketentraman dan perlindungan masyarakat yang mantap di daerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info